Tempat ini, Aku masih mengingatnya. Tempat ini juga yang mempertemukan kita, yang mempertemukan aku pada mu. kau duduk di atas rumput hijau di bawah pohon akasia itu, dan aku dibangku ini memandangi mu tak sengaja. Aku masih mengingatnya dan aku yakin kau juga, Sehingga tempat ini menjadi rencanaku dalam perdamaian kita. Tapi kau tak datang, kau tak kunjung datang, bayangan mu pun aku tak melihatnya. Dan aku tak bisa menunggumu lebih lama lagi.
Aku tau mungkin kau masih marah, walaupun sudah berkali-kali ku jelaskan. Ketika menunggu mu, dalam hati ku--aku berbisik,
"aku mohon, mengertilah..."
tapi kau tak datang.
Aku berjalan keluar melewati jalan setapak taman ini, setiap setapaknya aku memungut semua kenangan-kenangan kita, kenangan-kenanganku bersamamu, kenangan-kenangan yang tanpa sadar ku rindukan sampai di gerbang depan taman ini.
Aku masih mengingatnya, masih sangat jelas di ingatan ku. Sampai kemudian taxi berhenti di depan ku, dan aku tak punya pilihan selain meninggalkan taman kota ini, diri mu, dan hanya membawa kenangan kita. Aku sangat beruntung dapat bertemu dengan mu, mengenal mu, dan membuat kenangan bersama mu. Aku tak punya pilihan, aku harus meninggalkan mu dan berharap kita akan bertemu lagi 6 tahun kemudian atau entah kapan.
Aku masih mengingatnya, masih sangat jelas di ingatan ku. Sampai kemudian taxi berhenti di depan ku, dan aku tak punya pilihan selain meninggalkan taman kota ini, diri mu, dan hanya membawa kenangan kita. Aku sangat beruntung dapat bertemu dengan mu, mengenal mu, dan membuat kenangan bersama mu. Aku tak punya pilihan, aku harus meninggalkan mu dan berharap kita akan bertemu lagi 6 tahun kemudian atau entah kapan.