KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan
waktu, sehingga saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “BIOTEKNOLOGI”. Makalah ini disusun sebagai tugas yang
diberikan oleh guru
pembimbing mata pelajaran
"Biologi".
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain
itu beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.
Kemudian
saya juga menyadari bahwa materi dan teknik
yang saya
sampaikan dalam makalah ini masih
memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan
agar makalah ini menjadi lebih baik.
Atas kritik dan sarannya saya mengucapkan
terimakasih.
Akhir
kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan membaca
makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.
Duri, 1 April 2014
Prafika Alvionita
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
- Pengertian Bioteknologi
- Dasar Pengembangan Bioteknologi
- Peran Bioteknologi
- Pemanfaatan Bioteknologi
- Dampak Bioteknologi
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan
untuk membuat dan memodifikasi tanaman, hewan, dan produk makanan. Bioteknologi
yang menggunakan teknologi yang masih sederhana ini disebut bioteknologi
konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi konvensional ini sering
diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring dengan perkembangan
dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang digunakan dalam
bioteknologi pada saat ini semakin canggih.bioteknologi yang menggunakan
teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern. Dari perkembangan tersebut
menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang bioteknologi.
B.Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
1.Apa yang
dimaksud dengan Bioteknologi ?
2.Bagaimana
dasar pengembangan Bioteknologi ?
3.Bagaimana
peran bioteknologi ?
4.Bagaimana
pemanfaatan bioteknologi dlm kehidupan manusia ?
5.Apa saja
dampak yang di alami manusia dengan adanya bioteknologi ?
C.Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian dari makalah ini adalah,
1.Mengetahui
pengertian Bioteknologi;
2.Mengetahui
dasar pengembangan bioteknologi;
3.Mengetahui
peran biteknologi;
4.Mengetahui
pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
5.Mnegetahui
dampak positif dan negative bioteknologi.
BAB II. PEMBAHASAN
A.Pengertian
Bioteknologi
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada
masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk,
kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh
seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian
lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik
(racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
B.Dasar
pengembangan Bioteknologi
Pada masa lalu,
bioteknologi selalu diartikan sebagai teknologi fermentasi. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak hanya pada
mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi lebih luas.
Dari sekian banyak definisi
bioteknologi, salah satu definisi yang dibuat oleh United Nation Convention on
Biological Diversity mencakup semua dan paling luas. Definisi tersebut
menyebutkan bahwa bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang menggunakan
sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau
memodifikasi produk atau proses untuk keperluan umum.
Salah satu ciri
dari bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam proses tersebut. Agen
biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan, tumbuhan, atau bagian
dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut secara sederhana dapat
dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan berikut.
Bioteknologi
secara sederhana telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya,
di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini,
bioteknologi berkembang pesat terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini
ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi, misalnya rekayasa genetika,
kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning.
Perkembangan
bioteknologi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti
perkembangan mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Mikrobiologi mempunyai
peranan sangat penting karena studi awal mengenai manipulasi genetika dilakukan
terhadap kelompok mikroorganisme.
Penelitian awal
terhadap mikroorganisme relatif lebih sederhana dibandingkan kelompok makhluk
hidup lainnya. Selain itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan;
pertumbuhannya relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika,
fisiologi, dan biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik
hasil persilangan gen juga dilakukan terhadap mikroorganisme.
Mikrobiologi bukan
satu-satunya ilmu dasar yang berperan penting dalam pengembangan bioteknologi.
Genetika dan biokimia pun berperan penting dalam pengembangan bioteknologi.
Genetika beserta pemahaman mengenai pola perwarisan sifat dan substansi genetik
menjadi dasar dalam teknologi rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi.
Biokimia memberikan dasar pemahaman mengenai struktur genetik dan makromolekul
lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya,
mikrobiologi, genetika, dan biokimia berkembang secara simultan dan saling
memengaruhi sehingga mendorong perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar
tersebut selanjutnya mendukung perkembangan biologi molekular sebagai suatu
disiplin ilmu baru yang melandasi pegetahuan mengenai makhluk hidup dilihat
dari molekul pembentuknya. Biologi molekular menjadi ilmu yang mendasari
bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar
dan teknologi yang lain juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan
bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat ini sudah sedemikian luas sehingga
batasan antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan sulit
dibedakan. Secara ringkas, hubungan antardisiplin ilmu dan teknologi yang turut
mengembangkan bioteknologi terangkum dalam Bagan berikut.
Beberapa disiplin
ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang
bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi
lingkungan, bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini,
bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah
berkembang menjadi industri besar.
C.Peran
Bioteknologi
Kemajuan
di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap
tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut.
Perubahan
sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
·Jagung resisten hama serangga
·Kapas
resisten hama serangga
·Pepaya
resisten virus
·Enzim
pemacu produksi susu pada sapi
·Padi
mengandung vitamin A
·Pisang
mengandung vaksin hepatitis
D.Pemanfaatan
Bioteknologi
- Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak
ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan
varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan
varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang
bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan
berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa
ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena
penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida
dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan
menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat
dilakukan dgn berbagai cara antara lain :
.memanfaatkan
predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat untuk kupu-kupu artona yang
merusak kelapa.
.memutuskan
siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
.menggunakan
bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
.Penyediaan
bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur
jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif
dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal
2. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
2. Bioteknologi di bidang kesehatan
dewasa
ini difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di
bawah ini :
.Memerangi
penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
.Mendapatkan
antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan penyebaran
mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap antibiotika
konvensional.
.Menemukan
vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan penyakit malaria
serta penyakit tidur.
. Dapat
melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter dalam
menentukan diagnosis berbagai penyakit.
.Penyempurnaan
metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi proses penolakan.
.Penyempurnaan
teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit keturunan, misalnya
hemofili.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan
untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau
lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan
dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik
rekayasa genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin
manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode
pembentukan insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula
membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino insulin yang telah
diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai
B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing
mengandung kodon metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino
protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’.
Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian
dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam
medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan
glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase. Bersamaan dengan
ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa
metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida
akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan
terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka
terjadilah insulin asli manusia.
Saat
ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula
insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli.
Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin
dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .
3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan
Dalam
perkembangan tentang bahan makanan saat sekarang ini banyak dipengaruhi oleh
bantuan mikroorga nisme yang menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan,
berikut ini ditampilkan tabel pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi
substrat padat, hasil, dan mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Selain tabel tentang manfaat
mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang beberapa manfaat
enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman faatannya
Mikroorganisme,
Enzim, dan Pemanfaatannya
Mikroorganisme sangat besar
peranannya dalam bidang pangan. Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan
pangan menjadi bahan pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih
enak, lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik. Selain
pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri dapat digunakan sebagai
sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya yang besar,
mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan makanan kita.
Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab ini
hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya yang
berkaitan dengan bioteknologi pangan.
Hasil pangan yang diproduksi oleh
mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil fermentasi secara
tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada produk-produk
mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman dahulu ialah roti,
keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk
mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang
dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan meliputi penggunaan
enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai proses fermentasi pangan dan
pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar sebagai bahan pangan .
Penggunaan bioteknologi, sebagaimana
ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat embigu, yakni disatu sisi dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, tetapi disisi lain
dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa genetik misalnya,
menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit
keturunan melalui “penggantian” gen. Pada kondisi yang sama pembelokan tehnik
ini bisa saja terjadi akibat munculnya godaan, sehingga manusia melalui
percobaannya dapat menciptakan manusia super atau bahkan menciptakan monster
maupun penjahat demi mencapai tujuannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hewan–hewan
yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu langsung dapat
dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau adanya residu
antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat pengobatan jangka
panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya mengatakan
bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih sehat, contohnya daging
dapat diproduksi kandungan lemak dan kolesterol yang rendah atau jenis susu
yang lebih mudah dicerna.
Dampak ilmu pengetahuan terhadap cara
berpikir manusia dewasa ini sungguh dahsyat. Rasionalitas ilmu pengetahuan itu
tidak hanya mengubah cara pandang tradisional kita, tetapi juga teologi
yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara umum membantu manusia untuk
memecahkan masalahnya, sehingga falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang
menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia)
berangsur-angsur hilang.
Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat
ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan
masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi bahaya dari
teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan
bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan
irrasional untuk mendominasi.
Untuk mengurangi bahaya yang mungkin
timbul akibat teknologi maupun bioteknologi maka manusia sebagai makhluk Tuhan,
mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution (1999) yaitu setiap kali
seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya
sebagai manusia di bumi ini.
4. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan
dan Perikanan.
Penggunaan bioteknologi
guna meningkatkan produksi peternakan meliputi:
1)teknologi
produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio,
fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
2)rekayasa
genetika, seperti genome maps, masker asisted selection, transgenik,
identifikasi genetik, konservasi molekuler,
3)peningkatan
efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen, dan
4)bioteknologi
yang berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon, 1994 ; Niemann dan Kues,
2000).
Teknologi reproduksi
yang telah banyak dikembangkan adalah,
a)transfer
embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer (MOET). Teknik ini
telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam
dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam satu
kali siklus reproduksi.
b)kloning
telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini pembelahan embrio secara fisik
(spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.
c)produksi
embrio secara in vitro, teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro
Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat.
Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan
melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan
pada tahun 1987. Dengan teknik ini seekor sapi betina mampu menghasilkan
20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bahwa
menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi. Dengan teknologi
transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan
kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka
ternak unggul yang diinginkan dapat diperoleh. Babi transgenik, di Princeton
Amerika Serikat kini sudah berhasil memproduksi hemoglobin manusia sebanyak
10-15% dari total hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir mencatat adanya
peningkatan presentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh babi
transgenik ini.
Dalam
bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan,
mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing),
banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi
ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan
penerapan teknologi, tetapi ia juga mengakui adanya ketakutan pada dampak
penerapan teknologi tinggi.
Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok,
yaitu: akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang
bernilai ekonomi tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur
meliputi seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler
seperti transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada
akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan
menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi. Vaksin
dapat memacu produksi antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu
patogen tertentu. Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang
non spesifik, misalnya lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah
diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada
pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam
pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan
mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati
fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi
secara makro ke dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen
asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan
transgenik, yaitu:
1)isolasi
gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,
2)identifikasi
gen pada anak ikan yang telah mendapatkan injeksi gen asing tadi,
dan
3)keragaman
dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
5. Manfaat
Bioteknologi Dalam bidang Industri
Dalam bidang
industri peranan mikroorganisme dapat dijumpai pada teknologi pemisahan logam.
Beberapa jenis bakteri ada yang dapat hidup pada logam, misalnya bakteri besi
Thiobacillus ferroxidans yang mampu mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III),
dengan reaksi sebagai berikut.
4Fe2+ + 3+
+ 4H + O 4Fe + 2H O
+ 4H + O 4Fe + 2H O
Bakteri
tersebut mirip dengan Thiobacillus thiooxi dants yang dapat mentoleransi nilai
pH hingga 2,5 dengan mendapatkan energi dari senyawasenyawa belerang dan ionion
Fe2+ . Habitat bakteri ini di perairan yang asam dari bijih logam, terutama
sulfida logam, seperti FeS2.
Dengan
proses oksidasi oleh bakteri dari senyawa senyawa belerang tereduksi atau
belerang unsur menjadi asam sulfat dari Fe3+, maupun oleh oksidasi secara kimia
logam berat yang tidak larut menjadi sulfat logam, maka bakteri yang berada
dalam bijih besi mampu memisah dari bijih besinya.
Bakteri
juga dapat melakukan penyediaan asam belerang pada pemisahan bijih logam yang
dilakukan oleh dua macam bakteri tersebut di atas. Selain bijih besi yang
dipisahkan, juga bisa tembaga (Cu), seng (Zn), kobalt (Co), emas (Au), dan
uranium.
Contoh bakteri lain yang dapat
dimanfaatkan dalam bioteknologi sebagai berikut,
.Gallinella
ferruginea, mampu mengoksidasi Fe men jadi Fe 3+, yang hidup di lapisan besi
oksidasi pada air buangan.
.Leptothrix
ochracea, mampu mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, yang hidup di lapisan besi
oksidasi pada air buangan.
.Leptothrix
discopharus , mampu mengoksidasi Mn2+ menjadi Mn4+ .
6.Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah
Sosial
Molekul
DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran
enzim retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan
bisa melacak pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat
terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat
diselesaikan denganadanya hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim
retriksi dengan orang tuanya.
E.
Dampak
Bioteknologi
Dalam
kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak yang positif saja
tetapi juga dampak negative.
1.
Dampak
Positif
Dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah sebagai
berikut,
1. Bidang
Pangan
Bioteknologi
memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan
dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin, dan enzim.
2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi
monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses
penambahann DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon
atau obat-obatan di dunia kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin,
hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan
menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri.
3. Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat
digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal mengurangi pencemaran
dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.
4. Bidang
Pertanian
Adanya perbaikan
sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan
bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul,
produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi
Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu
tanaman (plant breeding). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan
genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng
sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang
pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam
fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat
menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan
terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat
meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara lain, seperti
meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium. Keturunan
bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen
kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan
turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan
kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan
jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman
merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk
mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak
menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget,
keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu,
perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih
aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak,
dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari
sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik
(dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan
penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri
Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus
thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi
serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah
larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran
pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat
dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida
ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian
pestisida kimia.
Dengan berkembangnya
bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk
membasmi hama. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang
resisten terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa
genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B.
thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman
budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan
protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak
diperlukan lagi.
5.Bidang Peternakan
Peningkatan
produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi
mikroba rumen, menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus
reproduksi, menciptakan jenis ternak unggul, dan dapat memproduksi asam amino
tetentu.
Hewan ternak
diberi perlakuan dengan produk-produk yang dihasilkan dari metode DNA
rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-vaksin baru atau yang didesain ulang,
antibodi dan hormon-hormon pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi perah disuntik
dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth hormone) yang dibuat oleh
E.coli untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini dapat meningkatkan hingga
10%). BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak. Sejauh ini
telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang digunakan secara meluas
dalam kelompok pabrik susu.
Adapun hewan
transgenik, organisme yang mengandung gen dari spesies lain,termasuk ternak
penghasil daging dan susu, serta beberapa spesies ikan yang yang dipelihara
secara komersial, dihasilkan dengan menyuntikkan DNA asing ke dalam nukleus sel
telur atau embrio muda.
6.Bidang Hukum
Dengan teknologi
DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik. Pada kriminalitas dengan
kekerasan, darah atau jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di
tempat kejadian perkara. Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah kecil dapat
ditemukan dalam tubuh korban. Melalui pengujian sidik jari DNA (DNA
finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian yang tinggi
karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali untuk kembar identik). Sampel
darah atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat sedikit
(kira-kira 1000 sel).
DNA fingerprint
merupakan satu langkah lebih maju dalam proses pengungkapan kejahatan di
Indonesia. Keakuaratan hasil yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA
fingerprint selangkah lebih maju dibandingkan dengan proses biometri yang telah
lama digunakan kepolisian untuk identifika
2.Dampak
Negatif
1.Dampak
terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika
memiliki resiko potensial sebagai berikut:
.Gen sintetik dan produk gen baru yang
berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan
tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi
karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa
genetik.
.Virus di dalam sekumpulan genom yang
menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
.Penyebaran gen tahan antibiotik pada
patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
.Meningkatkan transfer gen horizontal
dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
.DNA rekayasa genetik dibentuk untuk
menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan
kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
.Tanaman rekayasa genetik tahan
herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga
meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.
2. Dampak
terhadap lingkungan
Saat ini, umat
manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk
"makhluk hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi
inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan
dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun
Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism
(GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam
laporan International Specialty Products. Di antaranya:
.Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya
lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan
kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
.Tidak ada pengurangan pengunaan
pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat
50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
.Tanaman rekayasa genetik merusak
hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
.Bt tahan pestisida dan roundup tahan
herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak
bermanfaat.
.Area hutan yang luas hilang menjadi
kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina
sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.
Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara
1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.
.Pangan dan pakan rekayasa genetik
berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes
laboratorium.
.Herbisida roundup mematikan katak,
meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80
persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
.Kontaminasi transgen tidak dapat
dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada
non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
3. Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat.
Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan
reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik tidak
berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi
teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia.
Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering
membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut ini beberapa
contoh mengenai masalah ini:
.seorang nenek melahirkan cucunya dari
embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil
karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan
"anak siapa bayi tersebut?"
.pasangan suami istri menunda kehamilan.
sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal,
sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma
yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?,
bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
.meminta sperma orang lain di bank
sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau
bukan ?
4. Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak
terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak
paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang
memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak
tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik
sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang
bermodal besar. Hal tersebutmenimbulkan suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif
bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi meluasnya
dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:
Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972,
telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar
melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak
digunakan untuk tujuan yang negatif.
1.Pemerintah Amerika Serikat melarang
cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan
seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.
2.Undang-undang yang melarang pembuatan
senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di dunia.
3.Selain undang-undang dan peraturan,
prosedur kerja di laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak
negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang
keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
4.Pengawasan dan pemberian sertifikasi
bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada
kesehatan manusia.
5.Penerapan bioteknologi harus tetap
berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai
kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia"
6.Penegakkan di bidang hukum dengan jalan
menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4
tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati.
Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa
"pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan
ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain.
7.Pada tingkat nasional, pemerintah
Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/ 99;790.a/ KptsXI/ 1999;1145A/
MENKES/ SKB/ IX/ 1999;015A/ Meneg PHOR/ 09/ 1999 tentang Keamanan Hayati dan
Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat
Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan
Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura.
Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil
rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar
protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan
nutrisi.
8.Pada tingkat internasional, pemerintah
Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food
and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk
produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang
bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa
genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan
Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan
beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan.
Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :
.Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif
sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat
menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan teknologi.
.Pemindahan gen dari pangan yang
menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang
dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
.Pemindahan gen dari bahan pangan yang
mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan.
.Senyawa alergen pangan dan sifat dari
alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi.
.Negara berkembang harus dibantu dalam
pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh
modifikasi genetika.
Pelaksanaan kloning harus
mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain :
1.Riset klinis harus disesuaikan dengan
prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan
fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.
2.Riset klinis hendaknya diadakan secara
sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli
di bidangnya.
3.Setiap proyek riset klinis hendaknya
didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
4.Dokter seharusnya memberikan perhatian
khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi
objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.
BAB III. PENUTUP
A.Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Beberapa disiplin
ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang
bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi
lingkungan, bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini,
bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan
sudah berkembang menjadi industri besar.
Perubahan
sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
·Jagung resisten hama serangga
·Kapas
resisten hama serangga
·Pepaya
resisten virus
·Enzim
pemacu produksi susu pada sapi
·Padi
mengandung vitamin A
·Pisang
mengandung vaksin hepatitis
Dalam
kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak yang positif saja
tetapi juga dampak negative.
B.Saran
Dari Penulisan dan penelitian makalah
ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini
menjadi lebih baik.
.......................................................................................
BalasHapussaya copy makalah nya sangat bermanfaat, smga sukses truss
BalasHapusmetrolagu
BalasHapusDownload Lagu Gratis
BalasHapusDownload Lagu Gratis
planetlagu
BalasHapusmetrolagu
gudang lagu
stafaband
download lagu
download lagu
Lagu456z
BalasHapusDownload Mp3
download lagu
BalasHapusgudang lagu
BalasHapusdownloadlagu321
download lagu mp3
download lagu gratis
lagu mp3
metrolagu mp3
gudang lagu