PRAFIKA
ALVIONITA – XII IPA 4
TUGAS
BAHASA INDONESIA BIOGRAFI TOKOH
Kisah Sukses: Honda, Kekuatan
Sebuah Mimpi
“Semua bermula
dari sebuah mimpi”. Kalimat itu ada benarnya. Banyak kisah sukses
yang berawal dari bermimpi. Tidak terkecuali Soichiro Honda, sang Raja Jalanan.
Sebelumnya, saya tekankan mimpi yang dimaksud di sini bukan wangsit atau wahyu,
tapi tentang impian atau wish atau sebuah
keinginan besar. Mari kita amati, seberapa hebat
kekuatan mimpi dalam menciptakan kisah sukses.
Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November
1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika.
Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan saudara. Tinggal di
keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses, bertempat tinggal di
daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat kehidupannya tidak
mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi. Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya
pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu
ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri
berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.
Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam bidang
akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Namun
sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang mesin.
Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.
Ketika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk
melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada mobil yang
melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah
sepeda dengan model rem kaki.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima
di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service
merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat
Honda dalam bidang mesin. Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin
sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada
umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun
dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.
Di kantor cabang ini
prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel
lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja
sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya. Salah satu buah kreativitasnya
adalah penemuan velg dengan jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada
zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari
kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar.
Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya
yang pertama. Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia
keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan
membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak
Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat
ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan
tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam
kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya. Untuk
menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda
segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak
jarang Honda mengkritik rektornya karena dianggap terlalu bertele-tele, menitik
beratkan teori dari pada praktek. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia
akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston
ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya
hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan.
Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada
industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari
sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah
perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya.
Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal
Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi
pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya
ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya
gagal.
Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi
yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya
untuk membeli makanan bagi keluarganya. Pada keadaan terdesak, ia memasang
motor kecil dari mesin-mesin bekas perang pada sebuah sepeda. Tak disangka
sepeda motor buatannya banyak diminati para tetangga, sampai-sampai Honda
kehabisan stok. Kemudian ia mendirikan pabrik motor, 24 September 1948,
berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream”
dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Sejak saat itu,
kesuksesan tak pernah lepas dari tanganya. motor Honda berikut mobilnya, menjadi
raja jalanan termasuk di indonesia.
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu
berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak
pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat
penyakit lever. Honda berkata “Orang
melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99%
kegagalan saya” . Pesan Honda : “ Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi
baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan. Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup.”
Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang asalnya miskin,
ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia.
Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya – ia
belajar. Yang bisa kita pelajari dari
kisah sukses Honda adalah mari berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan
mari semangat pantang menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar